Welcome to my blog! Enjoy and share each other with us! Thank you :)

Minggu, 27 Februari 2011

Tugas Geografi buat Novianto

KEGIATAN PEREKONOMIAN SINGAPURA

Singapura merupakan negara yang penduduknya berpenghasilan tinggi yaitu US$ 24.740 (tahun 2004). Ekspor hasil industri, jasa keuangan, dan perdagangan merupakan sumber pendapatan yang utama Singapura. Singapura bukan negara agraris dan tidak memiliki hasil tambang yang berarti.
Dengan wilayah Negara yang terbatas maka masyarakatnya dipacu untuk bekerja keras dengan lahan terbatas, maka tumbuh gedung-gedung bertingkat sebagai kantor dan perumahan-perumahan dalam bentuk rumah susun, flat maupun apartemen.


Hasil Pertanian           : Buah-buahan, anggrek
Hasil Tambang            : Singapura tidak memiliki hasil tambang yang berarti.
Hasil Industri               : Elektronik, kimia, keuangan, dan perbankan, perumahan, pariwisata,
   Perdagangan.
Ekspor Utama                         : Minyak, mesin industri, radio & televisi dan komponennya,
                                       komponen elektronik, pakaian , minuman ringan & rokok.
Impor Utama              : Minyak mentah, baja dan alumunium, mesin industri, generator
   listrik dan komponen elektronik.
Pendapatan Perkapita            : US$ 24.740 (2004) .
Singapura juga mempunyai sebuah pelabuhan yang strategik yang memberikannya kelebihan untuk bersaing, berbanding dengan jiran-jirannya yang menjalankan kegiatan-kegiatan entreport. Pelabuhan Singapura ialah pelabuhan yang tersibuk di dunia, mengatasi juga Hong Kong dan Shanghai. Selain daripada infrastruktur pelabuhannya yang unggul, Singapura juga mempunyai tenaga buruh yang mahir, hasil daripada kejayaan dasar pendidikannya untuk mengeluarkan pekerja-pekerja yang mahir. Infrastruktur pelabuhannya yang unggul memberinya laluan yang lebih mudah ke pasaran kedua-dua import dan eksport, manakala kemahiran tenaga buruh diperlukan untuk menghalusi barang-barang import supaya menjadi barang-barang eksport.

PERSEBARAN FAUNA DI SINGAPURA

Singapura memiliki sekitar 60 spesies mamalia, 365 jenis burung, 107 jenis reptil, dan 28 spesies amfibi.
a.      Mamalia
  • Harimau                : di Pulau Tekong
  • Binturong              : di Bukit Panjang
  • Macan tutul          : di Bukit Timah
  • Dugong                  : di Pulau Ubin / Changi
  • Lumba-lumba        : di selat Singapura
b.      Amfibi
  • Katak America (Rana catesbeiana)               : di Lorong Halus
  • Katak berbintik (Nyctixalus pictus) : di Bukit Timah
  • Katak Malayan (Megophrys nasuta)               : di Bukit Timah
c.       Burung
  • Angsa hitam (Cygnus atratus)         : di Pulau Semakau
  • Angsa domestic (Anser anser)            : di Pasir Ris
  • Bebek Mandarin (Aix galericulata)   : di Pasir Ris
*HAFALIN YANG INTINYA AJA. GA USAH SMUA!...

Senin, 14 Februari 2011

Bad Valentine Day :(

Because of You, I'm Down


Satu Kelas

            “ Hah? Apa? Kita sekelas sama mereka? “
            Suaraku yang cukup keras dan kaget itu terdengar banyak sebagian teman-teman sekelasku di depan madding dekat pendopo sekolah sehingga beberapa anak cewek dari kelas lain pun sempat memperhatikanku karena teriakanku tadi.
            “ Syuuuttt!!! Nggak usah keras-keras napa suara lo? “ Hani menyilangkan jari telunjuknya di depan bibir mungilnya.
            “ Iya Dir, kita sekelas sama mereka. “ Geny ikut menimpali mendukung ucapan Hani.
            Aku setengah mati kaget dengan ucapan Hani dan Geny barusan kalau musuh-musuh bebuyutan kita –aku, Hani, dan Geny- itu sekelas sama aku di kelas 3 ini. Mereka yaitu Kanita, Evelyn, dan Jessy. Mereka sudah menjadi musuh aku, Hani, dan Geny sejak kelas 1 dan bahkan sejak Mabis aku mulai menaruh rasa tidak suka terhadap mereka bertiga yang selalu bersama-sama kemana pun. Rasa tidak sukaku ini pertama muncul saat aku pertama kali melihat Jessy berpakaian yang kurang layak bagi anak SMP, artinya pakaian dengan rok diatas lutut lebih dan tingkahnya yang sok cari perhatian sama kakak Pembina. Itu berawal ketika aku dan Jessy sekelas pada saat tes seleksi SMA Candika dan belum sekelas dengan Hani, Geny, Evelyn, dan Kanita.
            Saat Mabis memang aku tidak sekelas dengan mereka bertiga dan aku sekelas dengan Hani dan Geny yang mereka sama-sama tidak menyukai semua cewek itu dan ternyata Geny pernah satu SMP dengan Jessy. Geny menceritakan semuanya tentang Jessy. Sebagian ceritanya itu dapat aku simpulkan jika Jessy itu memiliki banyak sifat buruknya daripada sifat baiknya. Waktu itu kelas Mabis aku dan kelas Mabis Jessy memang bersebelahan, sehingga aku dapat sesekali melihat tingkahnya yang nyebelin itu dan suaranya yang cempreng, nggak enak untuk didengar.
            Memang diantara mereka, aku lebih sebal dan tidak suka terhadap Jessy karena tingkahnya yang selalu membuatku Illfeel banget. Mulai dari caper, sok cantik di depan kakak kelas, dan suka nggak terima jika cowok pujaan hatinya didekati oleh teman-teman ceweknya. Iyuh…!! Pokoknya illfeel banget deh aku sama dia!
            “ Kenapa sih hidup gue nggak bisa tenang hanya karena 3 orang itu? 3 orang yang selalu membuat gue jadi bikin pulang aja dari sekolah ini? “ aku menahan kesalku dan duduk di kursi dekat pendopo diikuti Geny dan Hani.
            Kami duduk bertiga di bangku panjang.
            “ Aku nggak salah lihat ternyata. Mereka bener-bener sekelas sama kita dan selama kurang lebih satu tahun akan belajar bersama mereka. “ aku nggak bisa menutupi lagi kekesalanku yang mulai meluap ini.
            Ingin aku rasanya memohon dan berlutut kepada Bu Ani,

Senin, 07 Februari 2011

Without You



Prolog

            Semilir angin kecil malam menyelimuti tubuh kecil Genata yang terbalut dalam sweater tebal miliknya. Celana jeans dan sneakernya lusuhnya menemaninya dalam penantiannya yang kurang lebih 30 menit. Ia diminta Leony, sahabatnya untuk menunggu di sebuah kafe di dekat taman kota karena ia ingin mengatakan sesuatu pada Genata. Wajah Genata yang semula penuh keceriaan berubah menjadi jenuh dan kecewa jika sahabatnya itu tak datang. Ia berharap jika Leony datang sebentar lagi.
            Genata menengok jam tangan soccernya. Jam 07.30. “ Mana sih tuh anak? Katanya jam 07.00 suruh cepet dateng! Udah gue tunggu setengah jam disini sampe badan gue kedinginan. Kalo 15 menit lagi belum dateng juga, mendingan gue pulang aja daripada badan gue kedinginan kayak gini. “ ucap Genata dalam hati tidak sabar.
            Entah kebetulan atau apa, tiba-tiba Leony muncul dari arah seberang diantar oleh supirnya dan mengatakan, “ Nggak sampe 15 menit kok gue. Jangan pulang dulu dong. Sorry ya kalo gue kelamaan! Udah setengah jam ya disini? “ Leony tersenyum manis.
            Genata kembali melihat jam tangannya dan berpura-pura memasang wajah bĂȘte karena kehadiran Leony yang terlambat 15 menit. “ Aduh, Gue udah keburu lumutan nih nunggu setengah jam disini, Ny! Yuk kita masuk aja ke kafenya! “ Genata menarik tangan Leony dan masuk ke dalam kafe sederhana tetapi asyik itu.
            “ Yuk yuk! “ Leony berjalan sambil membetulkan poni rambutnya yang mulai acak-acakan tertiup angin.
            Sebenarnya kafe yang sering mereka kunjungi setiap malam minggu ini tak terlalu membuat mood Genata baik. Hari ini ia sedang malas bepergian kemana-mana karena banyak PR bertumpuk yang harus ia kerjakan. Karena Leony, sahabatnya itu yang meminta untuk ia datang ke kafe itu ia langsung mengiyakan permintaan Leony dengan senang hati walaupun sedikit terganggu. Tapi kalau untuk Leony, pasti Genata bisa menyisihkan waktunya untuknya.
            Mereka memesan Cappucino Milk, minuman kesukaan mereka yang suka mereka pesan saat berkunjung ke kafe ini. Tak memakan waktu banyak untuk memesan minuman itu karena kebetulan kafe ini sedang tidak banyak pengunjung. Kafe ini bukan kafe seperti kafe lainnya, kafe ini tidak menyediakan bir ataupun minuman beralkohol lainnya. Kafe ini hanya menyediakan sarana karaoke serta nyanyi bareng. Jadi mereka enjoy-enjoy aja di kafe ini.
            “ Gen, sorry banget kalo gue ngomongnya mendadak banget, tapi memang kayak gini keadaan sebenernya … “ Leony mengawali pembicaraannya.